Widget Image
Alterlab adalah perusahaan yang berdiri sejak 5 November 2011, Perusahaan bergerak dibidang Laboratory & Technology. Bekerjasama dengan beberapa manufacture dari Eropa sebagai perwakilan di Indonesia untuk melayani klien di Indonesia.

Alterlab berbekal tenaga ahli yang berpengalaman, kompeten, dan mempunyai visi dan misi memberikan pelayanan yang terbaik bagi klien yang bekerjasama dengan kami.

Sabtu - Minggu: Tutup
(021) 28566717
sales@alterlab.co.id

[Guide] Bagaimana Cara Menghindari Perubahan Warna Makanan yang Diawetkan setelah Sterilisasi atau Pasteurisasi

Berkurangnya intensitas warna dari makanan saat dimasak, dipasteurisasi atau pada saat disterilisasi merupakan hal yang wajar terjadi. Seperti memudarnya warna oranye pada wortel dan labu atau warna merah pada stroberi.

Fenomena tersebut bergantung pada perubahan yang terjadi pada tingkat keasaman dari makanan tersebut, yang biasanya diindikasikan oleh nilai pH-nya. Pada umumnya, nilai pH makanan ada pada nilai 3 hingga 7.

Lalu, bagaimana kita mengantisipasi perubahan warna makanan selama diproses?

  • Jika menurut anda warna sayuran kaleng anda sedikit pudar, anda bisa menambahkan sedikit soda kue.
  • Anda juga bisa menambahkan berbagai macam pewarna makanan alami yang tidak mengubah rasa. Atau apabila anda ingin memberikan warna kemerahan, maka ada bisa menambahkan paprika merah.
  • Semprotkan minyak zaitun pada produk sebelum disterilisasi.

Proses pengeringan yang berlebihan juga merupakan faktor lain yang dapat memengaruhi tampilan estetika dari produk makanan yang diawetkan. Beberapa produk makanan mengering di bagian atasnya, terlebih ketika tidak tertutupi dengan sejenis kuah seperti saus. Biasanya terjadi pada makanan-makanan siap saji seperti bakso atau daging kalengan siap saji yang disimpan bersama saus.

Autoclave kami memiliki beberapa fitur yang tujuannya secara khusus adalah untuk menjaga sifat organoleptis dan karakteristik nutrisi dari makanan kalengan atau siap saji anda, yaitu

Importance of pH in the preparation of preserves and ready meals with an autoclave

  • Pengaturan nilai F0-P0 secara langsung sehingga dapat memaksimalkan waktu cycle dimana semua proses (pemanasan-sterilisasi-pendinginan) dapat dilangsungkan secara tepat, tanpa mengakibatkan makanan terlalu matang.
  • Memungkinkan untuk memprogram fase cooking yang sekadarnya sebelum masuk ke fase pasteurisasi atau sterilisasi. Artinya, kemasan yang berisi makanan mentah atau kurang matang dapat di-autoclave kemudian “dimasak” pada suhu rendah, misalnya pada 60°C selama 30 menit dan kemudian disterilisasi pada 110°C. Anda bisa menghemat banyak waktu dan biaya disaat yang sama.
  • Mampu melakukan pendinginan dengan cepat (fast cooling). Setelah nilai F0-P0 yang anda program sudah dicapai, unit akan segera mendinginkan chamber, untuk meminimalisasi produk menjadi terlalu matang.
  • Dilengkapi dengan temperature heart probe yang secara sempurna mengatur dan regulasi seluruh proses, yang selalu dilengkapi dengan perforator kit yang dapat digunakan untuk memasukkan heart probe.
  • Semua parameter sterilisasi dapat dimonitor sepanjang prosesnya berlangsung. Apabila terjadi kegagalan dalam proses atau nilai yang diinginkan tidak tercapai selama proses berjalan, program akan dihentikan secara otomatis dan akan muncul pesan peringatan pada display.