Widget Image
Alterlab adalah perusahaan yang berdiri sejak 5 November 2011, Perusahaan bergerak dibidang Laboratory & Technology. Bekerjasama dengan beberapa manufacture dari Eropa sebagai perwakilan di Indonesia untuk melayani klien di Indonesia.

Alterlab berbekal tenaga ahli yang berpengalaman, kompeten, dan mempunyai visi dan misi memberikan pelayanan yang terbaik bagi klien yang bekerjasama dengan kami.

Sabtu - Minggu: Tutup
(021) 28566717
sales@alterlab.co.id

[Insight] Quality Control: Penentuan pestisida dalam hasil pertanian

Pada umumnya, pestisida yang digunakan selama proses budidaya akan menghilang karena pengaruh eksternal seperti angin dan hujan. Namun, terkadang pestisida dapat terserap pada permukaan tanaman, atau tertinggal di daun dan buah yang kemudian dikonsumsi oleh manusia.

Dikarenakan paparan pestisida dalam jangka panjang dapat mengakibatkan berbagai penyakit akut dan kronis, maka sangat penting untuk memastikan bahwa kandungan pestisida pada produk-produk hasil pertanian yang akan dikonsumsi tidak melebihi batas optimal. Proses ini dikenal sebagai quality control atau proses pengendalian mutu.

Analisis pestisida dalam proses pengendalian mutu hasil pertanian terdiri atas dua tahapan yaitu; ekstraksi pestida dan deteksi menggunakan instrumen GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrophotometry atau LC-MS (Liquid Chromatography-Mass Spectrometry).

Proses ekstraksi pestisida pada sampel tanaman biasanya dilakukan dengan menggunakan metode QuEChERS (Quick, Easy, Cheap, Effective, Rugged, and Safe). Metode ini memerlukan centrifuge yang memungkinkan untuk sampel dengan kapasitas 15 ml dan 50 ml dan mampu mencapai RCF melebihi 3000 xg, seperti BIOPROCEN 22R kami.

Pada proses ini, sekitar 8-15g sampel yang sudah homogen disuspensikan dalam 10-15 mL air dalam tabung 50 mL. Kemudian, ditambahkan dengan 10-15 mL ACN (Acetonitrile), yang merupakan pelarut organik yang akan mengekstraksi sampel. Setelah tabung dikocok, kemudian ditambahkan garam QuEChERS yang terdiri dari MgSO4, NaCl, dan buffer sitrat. Tabung dikocok kembali kemudian disentrifugasi selama 5 menit pada kecepatan >3000 xg.

Sebagai hasil dari proses sentrifugasi tersebut, komponen-komponen dari sampel akan terpisah menjadi dua fase berdasarkan densitas dan afinitasnya terhadap larutan yang berbeda dalam campuran tersebut. Pestisida akan terkonsentrasi pada fase atas yang terdiri dari ACN. Sehingga,tahapan selanjutnya adalah mencuci sampel, dengan mengambil fase ACN dan mentransfernya ke tabung 15 mL yang mengandung dSPE (dispersive phase extraction).

Tabung tersebut kemudian disentrifugasi selama 5 menit pada kecepatan >3000 XG yang memisahkan sampel menjadi dua fase: pellet dSPE yang mengandung protein, lipid dan klorofil; dan supernatan ACN yang mengandung pestisida. Supernatan tersebut kemudian dipindahkan ke vial khusus guna dianalisis menggunakan GC-MS atau LC-MS.